Rabu, 29 Oktober 2014

Menyikapi Dua Hal yang Sama-Sama Pentingnya

Refleksi: terinspirasi oleh  perkuliahan dari Prof. Dr. Marsigit M.A(24 oktober 2014)

Hidup manusia adalah pilihan. Ketika ada banyak pilihan dalam hidup kita, haruslah kita bisa memilih pilihan itu sebagai sesuatu yang mampu mendefenisikan siapa diri kita. Kadang kita merasa tidak nyaman dengan banyak pilihan, yang mana pilihan-pilihan itu sama-sama pentingnya dan harus kita laksanakan dalam waktu yang sama pula.
Kita sebagai manusia itu sempurna didalam ketidaksempurnaan. Tetapi kita harus bersyukur dengan ketidaksempurnaan yang kita miliki, sebab dengan ketidaksempurnaan itulah kita menjadi tahu siapa diri kita sebenarnya.
Kita menjadi tahu siapa diri kita, disaat kita mengambil tindakan atau solusi untuk menentukan pilihan-pilihan yang ada. Tindakan atau solusi yang kita ambil itulah menunjukkan siapa diri kita. Itu berarti kita mampu mendefenisikan siapa diri kita. Ada banyak solusi dan tindakan yang kita jalani dalam menentukan pilihan kita itu. Solusi yang baik berarti itu adalah bentuk defenisi dari diri kita yang baik pula. Begitupun sebaliknya. Ada bermacam-macam defenisi dalam diri kita. Defenisi itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada.
Disaat kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang sama pentingnya, kita butuh komunikasi. Mengkomunikasikan atas berbagai pilihan yang ada. Lakukanlah apa yang menurut kita penting. Bukan berarti yang lainnya kita tiadakan

Minggu, 26 Oktober 2014

Apakah Anak Kecil Memiliki Filsafat Dalam Hidupnya?




Refleksi: terinspirasi oleh  perkuliahan dari Prof. Dr. Marsigit M.A(17 oktober 2014)

Seorang anak kecil belum memahami tentang filsafat. Anak kecil diibaratkan seperti gunung yang tidak mengerti arti dari namanya sendiri. Jadi anak kecil belum mengerti atau memahami siapa sebenar dirinya.
Anak kecil hanya memahami apa yang kita ajarkan. Misalnya, cara makan, minum, berpakaian tetapi tidak bisa mendefenisikan artinya. Anak kecil hanya mengikuti apa yang kita ajarkan.
Kita tidak bisa memaksakan anak kecil untuk belajar filsafat. Itu sama halnya dengan memaksakan anak kecil untuk berpikir diluar kemampuannya. Kita yang dewasa saja kadang sulit untuk memahami filsafat apalagi anak kecil. Biarkanlah anak kecil menjadi dirinya sendiri. Janganlah kita memaksakan anak kecil untuk mengikuti apa yang kita inginkan, Memaksakan mereka untuk berpikir seperti orang dewasa. itu akan berakibat fatal bagi perkembangannya. Biarlah anak kecil hidup, melakukan apa saja  sesuai dengan kemampuannya. Kita hanya sebagai pemandu/pembimbingnya saja. Jika mereka melakukan kesalahan, maka tugas kita adalah memberikan nasihat kepada mereka, bukan dengan hukuman.

Jumat, 17 Oktober 2014

ASAL MUASAL FILSAFAT


Salah satu filsafat adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu meliputi obyek yang ada dan mungkin ada.  Yang ada dan mungkin ada mempunyai sifat yaitu yang ada dan mungkin ada. Yang mungkin ada itu belum terpikirkan oleh kita. Salah satu sifat dari yang ada dan mungkin ada yaitu sifat yang tetap dan sifat yang berubah. Sifat yang tetap berarti segala sesuatu yang tidak berubah. Semuanya bersifat tetap, contohnya manusia tetap menjadi manusia, tidak bisa menjadi yang lain. Aliran dari yang bersifat tetap adalah permenidesiasi. Jika tesisnya adalah tetap maka antitesisnya adalah berubah. Aliran dari yang bersifat berubah adalah heraditosiasi. Ada sifat lain yaitu satu (monisme), dua (dualisme), banyak (pluralisme). Masih banyak sifat-sifat lain, dimana sifat-sifat itu akan melahirkan atau menemukan lautan kehidupan (ide) sekarang (kontemporer).
Manusia diibaratkan seperti seekor ikan di laut yang memiliki sensor yang lagi belajar filsafat. Sensor digunakan untuk mendeteksi jenis air, apakah sudah tercemar atau masih jernih. Kita sebagai manusia harus pandai memilih kehidupan didunia ini. Kita harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan begitu, kita tidak akan salah untuk menata kehidupan kita. Kita harus bisa menciptakan sifat yang harmoni diantara kita. Misalnya, dunia suami adalah sebagai kepala keluarga, ketua RT atau lainnya. Ini adalah salah satu sensor untuk mengetahui ruang dan waktu.
Yang ada dan mungkin ada mempunyai sifat bisa didalam pikiran kita maupun diluar pikiran kita. Yang didalam pikiran, tokohnya adalah Platonisme yang melahirkan idealisme. Yang diluar pikiran, tokohnya adalah Aristoteles yang melahirkan realisme.
Sifat yang tetap bersifat analitik a priori karena berlaku hukum identitas (tautologi:benar masih dalam pikiran). Sifat yang berubah bersifat sintetik a posteriori karena  berlaku hukum kontradiksi. Sifat yang tetap berada didalam pikiran (rasio) yang disebut rasionalisme (tokohnya: Rene descarts), sedangkan sifat yang berubah berada diluar pikiran karena berdasarkan pengalaman yang disebut dengan empirisme (tokonya: David Hume). Antara rasionalisme dan empirisme saling bertentangan. Keduanya merasa bahwa pandangan mereka benar. Kemudian  terjadilah perdebatan yang besar. R. Descarts mengatakan bahwa tidak adalah ilmu jika tidak berdasar pada rasio, tetapi D. hume mengatakan tidak mungkin ada ilmu kalau tidak berdasarkan pengalaman. Kemudian antara kedua sifat itu dikawinkan yaitu analitik dengan a posteriori dan sintetik dengan a priori. A posteriori adalah memikirkan sesuatu setelah melihat. Berarti analitik  a posteriori  adalah memikirkan sesuatu setelah melihat, ini berarti konsistensinya (koherentisme) tidak berjalan. Pandangan ini tidak digunakan. Sintetik a priori adalah memikirkan sesuatu walaupun belum melihat (bisa lewat membaca) . pandangan ini yang digunakan. Pandangan ini dicetus oleh Imanuel Kant (1781). Imanuel Kant sebagai juru damai antara kedua tokoh yang saling bertentangan. Menurut I. Kant, ilmu itu adalah sintetik a priori. Matematika dikatakan ilmu jika bersifat sintetik apriori.
Sebelum muncul R. Descarts dan D. hume ada masa-masa yang disebut sebagai abad gelap (13-15 M). Pada abad ini kebenarannya didominasi oleh gereja, artinya gereja berpendapat bahwa struktur dunia adalah Geocentris yaitu berpusat di bumi. Matahari, bulan dan bintang adalah gembala-gembalanya. Jika ada yang tidak setuju atau berbeda pendapat dengan pandangan ini maka langsung dibunuh atau dihukum. Kemudian munculah Copernicus sebagai pendobrak  tentang pandangan ini. Beliau mengatakan bahwa struktur dunia adalah Heliocentrik yaitu berpusat pada matahari. Bumi berputar mengelilingi matahari. Ada beberapa anggota dari pandangan geocentris yang terbunuh karena mereka mengikuti aliran heliocentric. Dengan terbunuhnya mereka, maka munculah pemikiran baru yang disebut Era Modern (1600-1700 M).
Yang tetap, yang ada dalam pikiran, yang analitik a priori, yang rasio bersifat formal. Yang berubah, yang pengalaman, yang sintetik a posteriori, yang realisme bersifat intutive. Imanuel Kant menemukan yang intuitiv itu dengan pengalaman maka lahirlah yang namanya kategori-kategori. Kategori-kategori didalam pikiran kita adalah bagian dari rasionalisme. Pikiran kita yang sudah mempunyai struktur kategori adalah bekal kesiapan kita untuk berpikir tentang pengalaman kita.   
Kecenderungan dunia  adalah material, formal, normatif dan spiritual. Tetapi, menurut agusto compte dengan aliran positivisme menempatkan spiritual dilevel paling rendah kemudian normatif, scientific (yang sekarang digunakan). Dengan begitu segala macam problem, peperangan terjadi didunia ini karena menempatkan spiritual paling rendah.
Manusia modern mempunyai tingkatan arcaic, tribal, tradisional, feodal, modern, pos modern, dan pos-pos modern (power noun). Dengan adanya power noun mampu mematahkan dunia, memporek porandakan dunia. Dunia saat ini terbolak-balik akibat perlakuan kita.

Minggu, 05 Oktober 2014

Menembus Ruang dan Waktu


 
Refleksi perkuliahan dari Prof. Dr. Marsigit M.A( 03 oktober 2014)


Hidup adalah filsafat. Hidup meliputi yang ada dan mungkin ada. Hidup juga diartikan sebagai kemampuan untuk menembus ruang dan waktu. Kita sebagai manusia harus memiliki keterampilan yang sukses. Keterampilan yang sukses adalah keterampilan yang menembus ruang dan waktu. Misalnya, ketika kita naik pesawat. Dengan perantaraan pesawat, kita mampu menembus ruang dan waktu untuk mempercepat waktu untuk berpindah dari suatu tempat. Itu adalah contoh hubungan ruang dan waktu. Ruang meliputi yang ada dan mungkin ada. Yang mungkin ada dalam pikiran kita sudah menempati ruang dan waktu

Sadar maupun tidak kita sadar, mau atau tidak mau memang kita menembus ruang dan waktu. Dalam menembus ruang dan waktu, hendaknya kita memiliki keterampilan serta keharmonisan dalam bertindak. Terampil disini mengandung arti bahwa kita harus sopan dan santun dalam bertindak. Jika tidak, maka dapat menghancurkan diri kita sendiri bahkan orang lain.

Dunia adalah generik. Di dalam dunia ada unsur-unsurnya. Unsur-unsur dunia meliputi ruang dan waktu. Dunia punya spiritualitas. Dunia gelap juga memiliki spiritualitas. Dunia gelap itu adalah dosa. Orang yang berbuat dosa saja pasti sebelum melakukan sesuatu terlebih dahulu berdoa minta keselamatan. Misalkan orang yang ingin mencuri, pasti dia berdoa minta agar uasahanya berhasil dan selamat. Itulah manusia.

Hendaklah kita jangan hidup dalam kegelapan dunia

Jika kita hidup dalam kegelapan, itu berarti kita jauh dari Tuhan

Berdoalah agar kita jangan jatuh dan hidup dalam kegelapan dunia

Aku dan Keterbatasanku


Refleksi perkuliahan dari Prof. Dr. Marsigit M.A (26 september 2014)

Aku hidup karena pilihan Tuhan

Aku adalah sintesis sedangkan kedua orangtuaku adalah tesis dan antitesis

Keadaanku sekarang adalah takdir

Aku bersyukur karena diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan didunia ini

Hidupku penuh dengan keterbatasan, karena:

Tindakanku tidak mampu memenuhi segala tulisanku

Tulisanku tidak mampu memenuhi segala kata-kataku

Kata-kataku tidak mampu memenuhi segala pikiranku

Pikiranku tidak mampu memenuhi perasaan/ hati/ dan spiritualitasku

Pikiranku  bersifat paralel karena mampu memikirkan segala sesuatu yang ingin aku pikirkan dalam waktu yang sama. Tetapi, kata-kataku tidak mampu memenuhi semua apa yang aku pikirkan karena kata-kataku bersifat seri yaitu tidak mampu mengungkapkan segala yang aku pikirkan dalam waktu yang sama....

Itulah aku dan keterbatasanku....

Aku bangga dengan keterbatasan yang aku miliki karena dengan keterbatasan itu mampu membuat diriku menjadi lebih bermakna, dengan keterbatasan mampu membuatku paham tentang siapa diriku

Sungguh agung ciptaan-Mu Tuhan

Engkau menciptakanku sebagai manusia yang berbeda dari makhluk ciptaanmu yang lain

Engkau memberikanku segala sesuatu di bumi ini untuk aku nikmati tanpa ada satupun kekurangan

Ketika aku menginginkan sesuatu engkau telah menyediakan semuanya

Namun kadang aku tidak menyadarkan semuanya itu

Sungguh besar kasih-Mu Tuhan. Maafkanku ya Tuhan kalau selama ini aku kadang lupa untuk bersyukur atas segala karuniamu

Namun, sekarang aku mulai perlahan-lahan menyadarkan semuanya ya Tuhan. Itu berkat uluran tangan-Mu lewat perantaraan seorang Begawat yang mengajarkanku tentang filsafat

Dengan belajar filsafat membuatku mampu memahami diriku

Dengan belajar filsafat membuatku mampu merenungkan yang terjadi dalam diriku

Dengan belajar filsafat menyadarkan tentang segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Semua mungkin ada pasti akan menjadi ada jika aku ingin mengetahui dan memilikinya.

Terimakasih Tuhan untuk semuanya yang telah Engkau berikan kepadaku

Semoga aku selalu sadar atas segala yang Engkau berikan

Semoga aku tidak lupa untuk selalu mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkaulah yang mempunyai segalanya